Kamis, 24 April 2014

I And Expert Love

 Saat itu aku sedang melamun dikelas, entah apa yang aku lamunkan. Tiba-tiba seseorang muncul dihadapanku, dan dia bertanya
"Kamu baik-baik saja?" Aku hanya menggelengkan kepalaku pelan sembari tersenyum padanya
"Apa ada masalah?" Aku masih menjawabnya dengan gelengan kepala
"Kamu sedang jatuh cinta?" Pertanyaan itu sontak membuatku menatap tajam orang tersebut, dengan lemah aku menjawab
"Aku tak tau apa yang sedang aku rasakan, aku tidak bisa menyimpulkannya." Lalu dia bertanya lagi
"Siapa lelaki yang telah membuatmu menjadi seperti ini?" Tanyanya
"Dia adalah orang yang sangat penting dalam hidupku setelah orang tuaku, sahabatku, temanku, dan musuhku." jawabku santai
"Kamu menyayangi dia?"
"Ya, aku sangat menyayangi dia." Jawabku pelan
"Kamu masih ragu-ragu. Apa kamu menyayangi dia?" Ulangnya lagi, aku menegakkan badanku yang sedikit membungkuk dan menjawab tegas pertanyaannya
"Ya... Aku sangat menyayanginya, sangat menyayanginya." Jawabku dengan nada tegas, dia hanya tersenyum
"Apa dia menyayangimu?" Tanyanya lagi
"Dia pernah bilang kalau dia sayang sama aku." Jawabku
"Kamu mencintai dia?" Tanyanya
"Aku tidak tau." Jawabku sembari menyembunyikan air mata ini dibalik lenganku
"Kamu pernah mencoba ingin pergi dari kehidupannya?"
"Ya..." Jawabku cengeng
"Namun aku tak bisa, aku merasa ada yang hilang dari hidupku." Lanjutku
"Bagaimana bisa kamu merasa kehilangan dia, sedangkan kamu tidak tau dia merasa kehilangan kamu atau tidak?" Ucapnya, aku menangis semakin jadi
"Apa kamu adalah wanita special dihatinya setelah ibu nya?" Tanyanya lagi
"Aku tidak tau, yang aku tau dia mencintai orang lain dan itu bukan aku. Dan mungkin wanita itulah yang special dihatinya setelah ibunya, bukan aku." Jawabku sembari menghapus air mataku
"Jika seandainya dia mempunyai perasaan sama denganmu, apa yang akan kamu lakukan?" Tanyanya
"Aku tidak tau, karna aku tau itu mustahil dan itu tidak mungkin terjadi." Jawabku
"Ceritakanlah apa yang kamu rasakan selama ini." Perintahnya, dia mulai menggenggam tanganku dan aku mulai bercerita
"Aku selalu gemetar setiap mendengar suaranya, aku selalu gemetar saat aku harus membalas pesan singkatnya, aku sakit saat aku mendengar cerita dia tentang wanita yang dia cintai. Aku selalu membuang-buang waktuku hanya untuk memikirkannya. Aku tak berani mencintainya karna aku takut. Aku rapuh. Aku bahagia saat dia bilang aku cantik, saat dia memberi perhatian padaku, tapi aku tak bisa terus-terusan begini. Aku cape, aku jenuh, aku lelah saat aku selalu menyapanya duluan dengan kata 'hai'. Apa kamu mengerti itu? Terkadang juga aku selalu menangis saat tidak ada kabar dari dia. Kadang aku selalu mendengar rekaman suaranya dia di handphoneku. Aku gak mau kehilangan dia. Aku gak mau dia pergi. Aku menyayanginya." Ucapku menangis
"Kenapa kamu harus takut mencintainya. Itu artinya kamu tidak mau berjuang untuk kebahagianmu. Siapa yang tau tentang perasaan seseorang. Ingat Tuhan menyayangimu, Tuhan tau apa yang terbaik untukmu, jangan kamu sesali ini semua. Bagaimanapun perasaan kamu kepadanya, sebesar apapun itu jika Tuhan sudah berkehendak dia bukan jodohmu, mau dikatakan apalagi, mau dibagaimanakan lagi. Biarlah ini mengalir seperti air, biarlah waktu yang akan membuktikan semuanya karna aku yakin Tuhan akan memberikan lelaki yang terbaik untukmu kelak, namun bukan hari ini. Entah itu dia atau malah orang lain yang sama sekali gak kenal dengan kita. Siapa tau??  Bersabarlah dan selalu berdoa padaNya." Ucapnya sembari memelukku

Selasa, 22 April 2014

Dia Adalah Kamu

Entah kapan perasaan ini mulai berubah. Rasanya selalu berdebar saat aku menerima kabar darimu. Terkadang setiap malam pula aku selalu membayangkan rupamu yang tak pernah ku lihat. Setiap malam pula kau selalu datang kedalam mimpi indahku, aku bingung. Setiap hari aku menunggu kabarmu dan itu membuat ku hilang akal. Aku menunda semua tugasku, menunda semua pekerjaanku hanya untuk melihat layar handphone berharap ada namamu tertera disana. Kadang aku menahan rasa ngantukku hanya untuk menemanimu sesaat agar kau tersenyum di sudut kota sana.

Aku bingung dengan perasaan ini, entahlah apa namanya yang cocok untuk perasaan yang sedangku alami ini. Kadang air mataku tiba-tiba menetes membasahi pipiku saat ku lihat timeline twittermu yang memuji seorang bidadari cantik, saat kamu cerita padaku betapa sempurnanya bidadari itu. Entah mengapa sesak didada itu muncul. Apakah aku mencintaimu?? Tapi jujur saja, aku tak berani mencintaimu. Mengapa?? Untuk apa aku mencintai orang yang tak mencintaiku, dan dia mencintai orang lain? Itu hanyalah membuang waktuku sajah.

Aku berusaha tersenyum seolah tak ada apa-apa terjadi, tapi jujur saja hatiku tak bisa berbohong. Saat aku mendengar suaramu rasa sakit itu perlahan terobati. Saat aku tau disudut kota sana kau sedang tertawa karena tingkah lakuku yang aneh dan membuatmu tertawa lepas, aku sungguh bahagia.

Entahlah, apa mungkin kita saling menyukai namun tak ada yang berani bilang karna rasa gengsi kita yang terlalu tinggi? Atau apa hanya aku saja yang mempunyai perasaan lebih padamu? Kedua pertanyaan itu selalu berputar-putar diotakku. Aku tak tau jawabannya apa.

Aku gemetar, aku tersenyum bahagia, aku menjadi salah tingkah saat kamu memberi perhatian padaku, saat kamu bilang bahwa kamu lebih menyayangi aku dari pada bidadari cantikmu itu. Tapi jujur saja aku masih tak berani untuk gede rasa dulu, aku takut kamu berbicara seperti itu hanyalah untuk hiburan semata dan untuk membuatku tersenyum.

Wanita yang kelak akan menjadi bidadari surgamu, dia adalah wanita yang sangat beruntung karna telah memiliki seorang pangeran yang sangat baik juga tampan. Dan saat kamu telah memiliki bidadari surgamu itu disitulah tugasku selesai. Aku harus pergi mencari pangeranku yang lain. Aku selalu berdoa untuk kebahagianmu, dan aku selalu ingin melihatmu bahagia selalu, dan aku tak ingin kamu tau bahwa disini ada yang menangisimu saat kamu telah bersama bidadarimu. :')))