Selasa, 22 April 2014

Dia Adalah Kamu

Entah kapan perasaan ini mulai berubah. Rasanya selalu berdebar saat aku menerima kabar darimu. Terkadang setiap malam pula aku selalu membayangkan rupamu yang tak pernah ku lihat. Setiap malam pula kau selalu datang kedalam mimpi indahku, aku bingung. Setiap hari aku menunggu kabarmu dan itu membuat ku hilang akal. Aku menunda semua tugasku, menunda semua pekerjaanku hanya untuk melihat layar handphone berharap ada namamu tertera disana. Kadang aku menahan rasa ngantukku hanya untuk menemanimu sesaat agar kau tersenyum di sudut kota sana.

Aku bingung dengan perasaan ini, entahlah apa namanya yang cocok untuk perasaan yang sedangku alami ini. Kadang air mataku tiba-tiba menetes membasahi pipiku saat ku lihat timeline twittermu yang memuji seorang bidadari cantik, saat kamu cerita padaku betapa sempurnanya bidadari itu. Entah mengapa sesak didada itu muncul. Apakah aku mencintaimu?? Tapi jujur saja, aku tak berani mencintaimu. Mengapa?? Untuk apa aku mencintai orang yang tak mencintaiku, dan dia mencintai orang lain? Itu hanyalah membuang waktuku sajah.

Aku berusaha tersenyum seolah tak ada apa-apa terjadi, tapi jujur saja hatiku tak bisa berbohong. Saat aku mendengar suaramu rasa sakit itu perlahan terobati. Saat aku tau disudut kota sana kau sedang tertawa karena tingkah lakuku yang aneh dan membuatmu tertawa lepas, aku sungguh bahagia.

Entahlah, apa mungkin kita saling menyukai namun tak ada yang berani bilang karna rasa gengsi kita yang terlalu tinggi? Atau apa hanya aku saja yang mempunyai perasaan lebih padamu? Kedua pertanyaan itu selalu berputar-putar diotakku. Aku tak tau jawabannya apa.

Aku gemetar, aku tersenyum bahagia, aku menjadi salah tingkah saat kamu memberi perhatian padaku, saat kamu bilang bahwa kamu lebih menyayangi aku dari pada bidadari cantikmu itu. Tapi jujur saja aku masih tak berani untuk gede rasa dulu, aku takut kamu berbicara seperti itu hanyalah untuk hiburan semata dan untuk membuatku tersenyum.

Wanita yang kelak akan menjadi bidadari surgamu, dia adalah wanita yang sangat beruntung karna telah memiliki seorang pangeran yang sangat baik juga tampan. Dan saat kamu telah memiliki bidadari surgamu itu disitulah tugasku selesai. Aku harus pergi mencari pangeranku yang lain. Aku selalu berdoa untuk kebahagianmu, dan aku selalu ingin melihatmu bahagia selalu, dan aku tak ingin kamu tau bahwa disini ada yang menangisimu saat kamu telah bersama bidadarimu. :')))

Tidak ada komentar:

Posting Komentar